About Me

header ads

Ulasan : "Belajar Memahami Anak Remaja: Dari Konflik ke Kedekatan"

Ilustrasi : Cici.Ai

Aku, Mira (bukan nama sebenarnya), seorang ibu berusia 38 tahun dengan seorang anak remaja, dulu berpikir bahwa membesarkan anak akan menjadi lebih mudah seiring bertambahnya usia mereka. Tapi ternyata, masa remaja justru membawa tantangan baru yang tidak pernah aku bayangkan.

Anakku yang dulu manis dan selalu ingin bercerita, kini lebih sering mengurung diri di kamar. Setiap kali aku bertanya, jawabannya singkat dan dingin. Ketika aku mencoba memberi nasihat, ia malah merasa digurui dan menjauh. Aku mulai merasa kehilangan kendali, khawatir, dan bertanya-tanya, "Apa aku ibu yang gagal?"

Tapi kemudian, aku menyadari bahwa anakku bukan lagi anak kecil yang bisa aku atur sesuka hati. Ia sedang dalam fase mencari jati diri, ingin didengar dan dipahami, bukan sekadar dinasihati. Aku pun mulai belajar untuk lebih sabar, memberikan ruang, dan mendekatinya dengan cara yang lebih santai—seperti mendengarkan tanpa menghakimi, menghargai pendapatnya, dan berbicara sebagai teman, bukan hanya sebagai orang tua.

Perlahan, hubungan kami membaik. Ia mulai lebih terbuka, mau berbagi cerita lagi, dan yang terpenting—kami kembali menemukan kehangatan yang sempat hilang. Aku belajar bahwa menjadi ibu bukan berarti selalu benar, tapi juga harus mau memahami dan tumbuh bersama anak. 💖✨

#IbuDanAnakRemaja #BelajarMemahami #CintaTanpaSyarat