About Me

header ads

004 - "Antara Aku, Anak Remajaku, dan Jarak yang Semakin Melebar"

Ilustrasi : Cici.Ai

Aku menatap pintu kamar anakku yang tertutup rapat. Di balik pintu itu, dia mungkin sedang menatap layar ponselnya, mendengarkan musik dengan earphone menempel di telinganya, atau sekadar menghindari obrolan denganku.

Dulu, dia selalu bercerita tentang harinya. Tentang teman-temannya, tentang cita-citanya, bahkan hal-hal kecil seperti kejadian lucu di sekolah. Tapi sekarang? Aku bahkan tidak tahu apa yang ada di pikirannya.

Setiap kali aku bertanya, jawabannya selalu singkat.
"Gimana sekolahnya?"
"Biasa aja."
"Ada cerita apa hari ini?"
"Nggak ada."

Jika aku mencoba memberikan nasihat, dia malah semakin menjauh. Wajahnya kesal, bahunya menegang. Kadang, dia membalas dengan nada yang membuatku tersinggung. Aku ingin marah, ingin berkata bahwa dia harus menghormati orang tua. Tapi di sisi lain, aku takut jika aku terlalu keras, dia akan semakin menjauh.

Aku rindu anakku. Aku rindu saat dia masih kecil, saat dia memelukku sepulang sekolah dan dengan semangat bercerita tanpa henti. Tapi sekarang, rasanya seperti ada tembok besar di antara kami.

"Apa aku melakukan kesalahan?"

Aku ingin bertanya kepada kalian, bagaimana cara mendekati anak remaja tanpa membuat mereka merasa terkekang? Apakah ini fase yang wajar atau aku benar-benar telah kehilangan kedekatan dengannya?

Tim Cerita Anda, bagaimana cara menjadi orang tua yang tetap dekat dengan anak tanpa membuatnya merasa tidak bebas?


📢 Pernah mengalami hal serupa? Bagikan pendapatmu di kolom komentar atau kirim cerita pribadimu ke Cerita Anda dan biarkan kisahmu menginspirasi banyak orang. 💖✨

Salam,
Rina, 40 tahun, ibu dua anak (bukan nama sebenarnya).

#CeritaAnda #HubunganOrangTuaDanAnak #RemajaDanOrangTua #PolaAsuh #CurhatIbu