![]() |
| Ilustrasi : Cici.Ai |
Aku menatap suamiku yang duduk di seberang meja makan. Tatapannya kosong, seperti sekadar menjalankan rutinitas. Sesekali dia menatap layar ponselnya, mengabaikan piring yang hampir tak tersentuh. Aku ingin bicara, ingin bertanya apakah dia masih peduli, apakah dia masih mencintaiku seperti dulu. Tapi lidahku kelu.
Dulu, sebelum menikah, kami adalah pasangan yang selalu punya cerita untuk dibagi. Dia selalu mendengarkan keluh kesahku, dan aku pun tak pernah bosan mendengar kisahnya. Tapi sekarang? Semua terasa hambar. Kami lebih sering diam daripada berbincang. Lebih sering bersembunyi di balik kesibukan masing-masing daripada benar-benar hadir untuk satu sama lain.
Aku rindu saat-saat di mana dia memelukku tanpa alasan. Aku rindu tatapan penuh cinta yang dulu selalu dia berikan. Aku rindu menjadi bagian dari dunianya.
"Apa kita masih bisa memperbaiki ini?"
Aku sudah mencoba berbagai cara. Aku berusaha lebih perhatian, lebih mendekat. Aku menyiapkan makanan kesukaannya, menyapanya lebih dulu, bertanya tentang harinya. Tapi responnya selalu sama—singkat dan tanpa antusiasme.
Kadang aku bertanya-tanya, apakah pernikahan memang seperti ini? Apakah semua pasangan akhirnya akan sampai pada titik di mana cinta hanya sebatas kewajiban?
Aku ingin bertanya pada kalian, apakah ada cara untuk menghidupkan kembali api dalam hubungan yang sudah mulai redup? Ataukah ini pertanda bahwa aku harus melepaskan?
Tim Cerita Anda, apakah pernikahan bisa kembali hangat jika hanya satu pihak yang berusaha?
📢 Pernah mengalami hal serupa? Bagikan pendapatmu di kolom komentar atau kirim cerita pribadimu ke Cerita Anda dan biarkan kisahmu menginspirasi banyak orang. 💖✨
Salam,
Maya, 32 tahun, ibu rumah tangga (bukan nama sebenarnya).
#CeritaAnda #PernikahanDingin #HubunganTanpaRasa #HaruskahBertahan #CintaAtauKewajiban

.png)

