About Me

header ads

001 - “Ketika Cinta Menjadi Luka: Haruskah Aku Bertahan atau Pergi?”

Ilustrasi : Cici.Ai

Aku menatap layar ponsel yang bergetar di atas meja. Namanya muncul di sana, berkedip-kedip, seakan memaksaku untuk menjawab. Hatiku berdebar. Aku tahu, jika aku mengangkat telepon ini, aku akan kembali terjebak dalam lingkaran yang sama—janji manis, kata-kata maaf, lalu luka yang berulang.

Dulu, aku percaya bahwa cinta adalah tentang bertahan, tentang menerima kekurangan pasangan, tentang saling melengkapi. Tapi mengapa yang aku rasakan justru sebaliknya? Setiap kali aku mencoba berbicara, suaraku seakan tak didengar. Setiap kali aku menangis, air mataku hanya menjadi latar dari pertengkaran berikutnya.

Aku masih ingat pertama kali dia membuatku merasa kecil. Kata-katanya tajam, menusuk tanpa peduli bagaimana aku akan menyikapinya. Tapi setelah itu, dia datang membawa mawar dan permintaan maaf yang terangkai indah. “Aku cuma lelah, aku nggak sengaja. Kamu tahu aku sayang kamu, kan?” Dan aku, seperti orang bodoh, kembali percaya.

Tapi sampai kapan?

Semalam aku duduk sendirian di kamar, menggenggam ponsel dan membaca ulang pesan-pesan kami. Aku mencoba mencari jawaban: apakah semua ini benar-benar cinta? Ataukah aku hanya takut sendirian?

Aku ingin bertanya pada kalian, jika kalian berada di posisiku, apa yang akan kalian lakukan? Apakah cinta memang seharusnya diperjuangkan meski menyakitkan? Atau ada saat di mana kita harus berani berkata, cukup, sampai di sini saja?

Aku butuh jawaban. Aku butuh seseorang yang bisa melihat ini dari luar, karena aku merasa semakin tenggelam dalam dilema ini.

Tim Cerita Anda, bagaimana cara menemukan kekuatan untuk pergi… atau setidaknya, cara untuk tidak terus kembali?


📢 Apakah kamu pernah mengalami kisah serupa? Bagikan pendapatmu di kolom komentar atau kirim cerita pribadimu ke Cerita Anda dan biarkan kisahmu menginspirasi banyak orang! 💖✨

Salam,
Anita, 29 tahun, karyawan swasta (bukan nama sebenarnya).

#CeritaAnda #CintaAtauLuka #BertahanAtauPergi #DilemaHati